Sumber
: http://teksdrama.blogspot.com
Judul
drama :
Pengorbanan
Orangtua Untuk Anak
Pemain
drama :
1. Dina
2. Lia
3. Mifa
4. Deni
5. Yoga
Dina:
Apa
kabar sahabat?
Lia
cs:
Baik. Kamu sendiri gimana?
Dina:
Alhamdulillah,
sehat.
Lia:
Gimana
kabar Bapak kamu Din? Sudah baikan kan?
Dina:
Alhamdulillah,
sudah baikan kok. Terimakasih sudah menanyakan kondisi
orangtuaku.
Mifa:
Emang
Bapak kamu abis sakit ya Din?
Dina:
Iya
MIF, tapi sekarang sudah sembuh kok.
Mifa:
Sorry
Din, aku nggak sempat menjenguk kemarin soalnya aku nggak tau. Syukur deh kalau sudah baikan.
Dina:
Nggak
papa kok MIF, thanks for care.
Deni:
Din,
sebaiknya kamu jagain Bapak kamu baik-baik. Jangan
biarkan dia terlalu banyak bekerja nanti bisa kambuh sakitnya, kan dia udah
tua.
Dina:
Tentu
Den! Setelah sembuh kemarin aku udah
ngelarang Bapakku untuk ngerjain yang berat-berat.
Deni:
Bener
tu Din.
Yoga:
Kalau
dipikir-pikir orangtua kita tu udah banyak berkorban buat kita. Mestinya kita harus bisa menjadi
anak yang tau balas budi. Kita harus memberikan perhatian yang
cukup kepada beliau. Membalas jasa-jasa beliau kepada
kita, dan berusaha membuat ia merasa bangga dengan budi pekerti kita.
Dina
cs:
Kamu
benar sekali Ga. Kita tidak bisa menjadi anak yang
hanya bisa merepotkan orangtua. Kita harus membalas setiap
pemberiannya kepada kita. Menghargai pengorbanannya kepada
kita. Tanpanya, bahkan kita tidak tau
apakah saat ini kita cukup makan.
Mifa:
Jika
kalian renungi, kita memang tidak akan sanggup membalas jasa dan pengorbanan
orangtua kita. Mereka mampu melakukan semuanya
untuk kita. Sesuatu yang
tidak bisa dilakukannya pun bisa dilakukannya karena demi masa depan anaknya. Oleh yang demikian, maka kita harus
senantiasa mengingatnya dan berusaha untuk memperlakukannya sebagai ratu dalam
kehidupan kita. Jangan pernah ada diantara kita
lalai dan tidak peduli terhadap kondisi orangtua kita, termasuk pada saat
beliau sakit.